Secaraumum, pengertian adat istiadat adalah suatu sistem norma atau tata kelakuan yang tumbuh, berkembang, dan dijunjung tinggi oleh suatu masyarat secara turun-temurun sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Secara etimologi kata adat istiadat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti suatu kebiasaan.
Adat Istiadat -Indonesia dikenal sebagai Negara yang akan keragaman kebudayaannya. Meski begitu, Indonesia tetap jaya dengan keragaman. Sebab faktor keragaman itulah adat istiadat setiap daerah berbeda-beda. Adat istiadat adalah suatu budaya nenek moyang atau kebiasaan masyarakat setempat yang masih dilakukan sampai sekarang. Bahkan masih banyak yang menjaga kesaklaran adat istiadat tersebut sebelum atau setelah melakukan memiliki beribu pulau dengan 34 provinsi serta ribuan daerah dengan tradisi yang berbeda-beda. Keyakinan antar suku dan keyakinan akan tradisi nenek moyang membuat adat istiadat antar daerah berbeda-beda. Sebut saja budaya daerah Papua pasti berbeda dengan budaya daerah Bali dan sebagainya. Mengenal tradisi di Negara sendiri dinilai sangat penting agar tidak punah atau diakui oleh Negara lain. Karena dengan keberagaman adat istiadat Indonesia menjadi Negara yang Adat IstiadatContoh Adat Istiadat SulawesiContoh Adat Istiadat SumateraContoh Adat Istiadat JawaContoh Adat Istiadat Kalimantan Contoh Adat Istiadat BaliContoh Adat Istiadat PapuaPengertian Adat IstiadatPada dasarnya adat istiadat adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh satu orang yang kemudian diikuti oleh anggota masyarakat setempat dan sudah dilakukan dalam waktu lama. Nilai dari adat istiadat juga seharusnya bisa melambangkan jiwa dan kepribadian masyarakat tersebut. Selain itu, banyak teori mengenai adat istiadat karena maknanya memang lebih luas dari sekedar kebiasaan karena itu, coba kita menilik pengertian adat istiadat menurut para ahli berikut iniKoen CakraningratKoen menggambarkan adat istiadat sebagai bentuk tata kelakuan. Selain itu, koen menuturkan bahwa adat istiadat merupakan aturan tidak tertulis namun diakui keberadaannya, dimana memiliki kesan mengikat dan menuntut untuk dilakukan. Akan ada sanksi yang berat apabila tidak TusamMenurut Jalaludi Tusam, adat istiadat berasal dari kata “adah” yang mana dalam bahasa Arab berarti cara atau kebiasaan. Terminologinya adat istiadat berarti gagasan yang memiliki kandungan nilai, norma, kebudayaan, kebiasaan, yang dihukumi lazim untuk dilakukan. Apabila ada yang tidak melakukan pasti akan mendapat sanksi secara tertulis maupun NotopuraHampir sama dengan pendapat Koen, Harjito juga menuturkan bahwa adat istiadat merupakan aturan tidak tertulis dimana dijadikan pedoman kehidupan. Adat istiadat juga digunakan untuk menyelenggarakan keadilan demi masyarakat yang istiadat memiliki pengaruh besar terhadap suatu masyarakat dimana sifatnya adalah mengikat masyarakat tersebut untuk menjalankannya. Kuatnya ikatan yang ada dalam adat istiadat didasarkan pada dukungan kelompok SoepomoAdat istiadat adalah hukum legislative yang sifatnya tidak tertulis. Dimana dalam hukum tersebut ada suatu cara hidup suatu masyarakat yang ada di kelompok tersebut, baik perkotaan maupun Adat Istiadat SulawesiSalah satu wilayah yang juga masih kental akan tradisinya yaitu Sulawesi. Berbagai macam suku yang ada di Sulawesi ikut mewarnai keanekaragaman adat yang ada. Selain itu, sebagian adat istiadat yang ada di Sulawesi juga banyak dipengaruhi oleh Islam. Beberapa adat istiadat yang masih dijalankan oleh masyarakat setempat adalah…MappaliliUpacara yang satu ini akan diselenggarakan ketika musim panen padi telah tiba. Pendeta dari suku bugis atau yang disebut Bissu akan memimpin serangkaian ritual yang dijalankan. Bissu tersebut akan menuju rumah arajang yakni tempat bajak sawah pusaka berada. Pakaian yang digunakan juga merupakan sebuah tradisi yaitu sarung putih polos dengan kemeja kehamilanKehamilan adalah suatu hal yang menjadi perhatian tersendiri oleh masyarakat Bugis. Saat bulan pertama seluruh anggota keluarga harus memenuhi permintaan calon ibu, apalagi yang berupa makanan. Masa yang satu ini disebut anggirang yang mana berlangsung hingga bulan keempat kandungan sudah mencapai usia 7 bulan akan dilaksanakan upacara yang disebut dengan anynyapu battang. Pada mas ini keluarga darii kedua belah pihak akan menyiapkan beberapa makanan yang mengandung makna dan symbol tertentu. Upacara ini sebenarnya sedikit mirip dengan upacara siraman dimana calon ibu dan ayah tersebut akan akan dimandikan. Upacara dilanjutkan dengan memakaikan pakaian adat kepada kedua belah pihak dan disandingkan. Keluarga atau sanak saudara akan mengerumuni pasangan tersebut dengan membawa makanan dan mereka bisa memilih makanan keturunan dewan adat Bate Salapang dari Lembaga Adat Daerah LAD Kabupaten Gowa melakukan pencucian benda pusaka di Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin 12/9. Pencucian benda pusaka seperti badik, pedang, mahkota dan gelang emas milik kerajaan Gowa tersebut rutin dilakukan setahun sekali bertepatan dengan hari raya Idul Adha. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/pd/16Tradisi yang satu ini adalah suatu hal yang dilakukan saat ada orang meninggal. Layaknya masyarakat Jawa, apabila ada orang yang meninggal masyarakat bugis akan memandikan jenazah tersebut, mengkafani, dan dikubur dengan semestinya, setelah prosesi pemakaman selesai, keluarga yang berduka akan mengadakan tahlilan dan khataman al qur’ Adat Istiadat SumateraSumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia, pulau dimana masyarakatnya masih banyak yang menjalankan adat istiadat yang bersumber dari para nenek moyang. Seperti yang diketahui pulau Sumatera memiliki beberapa Provinsi dengan suku yang berbeda-beda dan tentunya adat yang berbeda pula. Katakan saja tradisi masyarakat Sumatera Barat pastinya memiliki tradisi yang berbeda dengan masyarakat sumatera Selatan. Berikut ini ada beberapa tradisi masyarakat Sumatera yang perlu Anda ketahui sebagai masyarakat Holi – Sumatera UtaraTradisi ini sudah sangat lama dilakukan oleh masyarakat Batak. Ada beberapa kepercayaan yang mengiringi tradisi ini. Bagaimana tidak upacara mangongkal holi adalah upacara pemindahan tulang belulang mayat yang telah lama. Jadi, orang yang sudah lama mati akan digali kuburannya dan diambil tulang belulang lalu akan dipindahkan ke kuburan yang Batak percaya bahwa orang yang meninggal tidak benar-benar meninggalkan dunia ini. kepercayaan ini dilanjutkan dengan anggapan bahwa manusia yang meninggal akan mencapai proses kesempurnaan, dimana mereka ditempatkan di alam yang lebih abadi dari pada dunia yang fana. Menurut mereka, arwah orang yang meninggal masih bisa berkumpul dengan keluarganya yang telah meninggal pula. Bahkan adat yang telah dilakukan dalam waktu yang lama ini biasa diikuti dengan membuat Tugu – Bangka BelitungTradisi Nganggung adalah upacara untuk memperingati hari besar Islam yakni Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, tahun baru Hijriyah, atau tradisi menyambut tamu penting. Saat akan dilaksanakan tradisi Nganggung, masyarakat akan berbondong-bondong membawa dulang yang berisi makanan ke masjid. Sebelum menyantap makanan tersebut, dulang akan didoakan oleh tokoh – Sumatera SelatanUpacara Ngoben masih dilaksanakan oleh masyarakat Palembang hingga sekarang, dimana upacara ini adalah upacara penyambutan tamu. Sebenarnya, ngobeng dilaksanakan sebagai bentuk menghargai tamu yang datang agar silaturahmi tetap terjaga. Apabila ada tamu yang berkunjung masyarakat yang melakukan tradisi ini akan menyiapkan hidangan serta air untuk mencuci tangan. Hidangan yang disiapkan berupa gulai kambing, tumisan, opor, sambal dan masih banyak Adat Istiadat JawaJawa adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Dimana di dalamnya terdapat berbagai suku, bahasa, dan istiadat. Masyarakat Jawa juga dikenal sebagai masyarakat yang masih kental akan warisan nenek moyang. Sehingga adat istiadat dijunjung tinggi untuk selalu dijalankan. Ada beberapa adat istiadat di wilayah Jawa yang menarik untuk kita di Jawa memang meliputi berbagai hal, mulai dari acara pernikahan, upacara kematian, syukuran kehamilan, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaannya adat istiadat memang terkadang merupakan kebiasaan baik yang dilakukan dengan cara yang salah. Oleh karena itu, seiring dengan masuknya islam ke Indonesia kebiasaan masyarakat setempat mulai berubah. Islam membawa warna baru dalam melakukan adat yang mana pelaksanaannya disesuaikan dengan aturan Allah. Berikut ini ada beberapa adat Jawa yang sampai sekarang masih dilaksanakan, meliputiSekatenSaat menjelang mauled Nabi tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahuh Hijriyah akan diselenggarakan upacara sekaten. Di yogyakarta, upacara sekaten akan dilaksanakan setiap tahun. Upacara yang terlaksana akan dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Bahkan upacara sekaten yang dilaksanakan seakan menjadi momen unik tersendiri sehingga mengundang banyak wisatawan untuk sekaten juga sebuah bentuk rasa syukur akan nikmat yang diberikan Tuhan. Hal ini dikarenakan saat upacara, keraton akan melakukan iring-iringan dengan membawa hasil bumi dimana diikuti oleh masyarakat setempat. Selain itu, iring-iringan tersebut juga akan dikawal oleh para abdi serta prajurit Keraton Jogja. Bagian dari kearifan lokal ini masih dilaksanakan sampai adalah momen dimana pengucapan ikrar antara dua makhluk Tuhan untuk hidup sebagai keluarga. Di Jawa, ada berbagai macam kebiasaan yang harus dilakukan saat melangsungkan upacara pernikahan. Di beberapa daerah mungkin upacara yang kental akan tradisi Kejawen sudah banyak ditinggalkan. Namun, memang masih ada yang melakukan upacara adat pernikahan seperti orang jaman sebelum akad baik pengantin laki-laki maupun perempuan akan melakukan upacara midodareni atau siraman. Siraman ini dilakukan dengan air bunga yang sudah diberi doa-doa. Selain itu, ada momen dimana pengantin wanita akan diberikan beberapa barang seserahan oleh pengantin pria. Setelah akad sudah dilaksanakan, kedua pengantin tersebut akan melaksanakan tradisi balangan suruh yang mana artinya adalah lempar daun sirih, pertemuan kedua mempelai juga akan diiringi oleh seorang dalang, lalu, tibalah di sebuah tradisi saling menyuap antar pengantin. Untuk prosesi pernikahan yang terakhir adalah sungkeman pengantin kepada orang sitenTidak siten berarti turun ke tanah jika dalam masyarakat Jawa. Upacara yang dilakukan untuk bayi yang sudah mulai bisa berjalan ini merupakan tanda syukur kepada Tuhan. Selain itu, juga sebagai bentuk rasa suka cita karena telah diberi kesehatan. Saat pelaksanaannya bayi tersebut akan dimasukkan ke dalam kurungan ayam lalu didekatnya diletakkan beberapa barang seperti uang, alat tulis dan masih banyak lagi. Konon apapun barang yang dipilih adalah watak atau bisa merupakan perwujudan nasibnya di masa Adat Istiadat Kalimantan Kalimantan memiliki berbagai tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang. Salah satu bentuk keragaman Indonesia adalah adat istiadat yang berbeda di setiap wilayahnya. Masyarakat Kalimantan juga masih menjunjung tinggi nilai budaya dalam pelaksanaan adat mereka. Selain itu, mereka juga memiliki beragam pakaian adat, tarian, alat music dan masih banyak lagi. Mengenal berbagai bentuk keragaman tradisi di Indonesia tentunya menjadi salah satu bentuk cinta tanah Kalimantan masih kental akan tradisi nenek moyang mereka dan adat istiadat berikut ini telah dilaksanakan secara turun temurun dari masa ke baharinAruh baharin melibatkan lima balian sebutan untuk tokoh adat yang berlarian dengan membunyikan gelang yang berbahan dasar kuningan. Saat tradisi ini dilaksanakan akan disediakan terlebih dahulu tempat pemujaan. Lalu, lima balian tersebut akan mengitari tempat pemujaan dengan membaca mantera tertentu. Upacara yang dilakukan oleh suku dayak ini bermakna syukur atas panen padi yang melimpah dan dilaksanakan selama tujuh hari setempat percaya bahwa saat upacara dilaksanakan akan dihadiri oleh roh leluhur. Dimana pemanggilan roh tersebut akan dilakukan oleh para tokoh adat. Sehingga ketika tradisi dilaksanakan masyarakat percaya bahwa roh leluhur mereka juga turut hadir melakukan ritual tersebut. Selain itu, masyarakat setempat juga menyediakan sesajen yang dikhususkan untuk para Tian MandaringUpacara ini dilakukan untuk orang hamil yang usia kandungannya sudah mencapai 7 bulan. Mungkin bagi masyarakat Jawa tradisi yang satu ini akrab disebut dengan mitoni. Masyarakat Kalimantan akan membuat pagar mayang terlebih dahulu. Pagar ini terbuat dari batang tebu yang telah diikat dan di dalam pagar tersebut akan diletakkan air mayang, keramas asam kamal dan TasiMasyarakat Kalimantan massih mmeempertahankan tradisi yang satu ini dimana tradisi tersebut melibatkan hewan kurban. Maccera Tasi adalah upacara yang meyakini adanya kehidupan laut. Dimana mereka menyembelih hewan seperti kambing, kerbau ataupun ayam untuk diambil darahnya. Setelah darah terkumpul maka akan dibuang ke laut sebagai symbol pemberian darah. Pada dasarnya, Maccera Tasi masih dijalankan hingga sekarang yang mana mereka percaya bahwa dengan melakukan tradisi ini hasil laut akan Adat Istiadat BaliBali adalah wilayah yang masih kental dengan adat istiadat atau tradisi nenek moyang. Apalagi provinsi yang dikenal dengan kearifan lokalnya ini kaya akan keanekaragaman masyarakat. Dimana dibuktikan dengan banyaknya wisatawan yang ingin menyaksikan berbagai kebudayaan Bali secara termasuk pulau yang kecil, banyak dari tradisi mereka yang bahkan sudah terkenal hingga mancanegara. Sebut saja tradisi ngaben yaitu upacara pembakaran yang disebutkan sebelumnya, Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang mana merupakan tradisi nenek moyang mereka. Upacara yang satu ini memang telah dilakukan dari ratusan tahun silam dan masih dilakukan sampai sekarang. Masyarakat Bali yang beragama Hindu percaya bahwa tradisi ini akan menyucikan arwah orang yang meninggal sehingga bisa beristirahat dengan tenang. Ngaben memerlukan panggung untuk pembakaran dan melibatkan orang banyak sehingga memerlukan biaya yang cukup biasanya para anggota keluarga akan menanggung biaya upacara tersebut secara bersama-sama. Sehingga mereka mungkin harus menunggu beberapa saat sampai persiapan telah Istiadat “Melasti”Upacara yang dilakukan menjelang nyepi ini dilakukan setiap tahunnya. Tiga hari sebelum masa nyepi masyarakat Bali akan mendatangi sumber air untuk menyucikan diri mereka. Selain itu, sumber air yang didatangi adalah seperti danau, laut dan sumber air lain yang disakralkan. Untuk menghilangkan kotoran yang ada dalam jiwa manusia, kepala adat akan memercikkan air tersebut ke kepala masyarakat melasti dilakukan sebelum hari raya Nyepi, maka omed-omedan adalah tradisi yang dilakukan saat masa Nyepi telah usai. Omed-omedan adalah salah satu tradisi dari puluhan tahun silam yang masih dilaksanakan sampai sekarang. Upacara ini akan melibatkan muda-mudi yang belum menikah mulai dari yang berumur 18 sampai 30 tahun. Muda-mudi tersebut akan diguyur air lalu bertarung, setelah pertarungan selesai mereka akan saling Adat Istiadat PapuaPapua, salah satu pulau besar yang terletak di bagian paling timur Indonesia ini masih kental akan tradisi nenek moyang. Papua adalah pulau dengan istiadat yang patut untuk kita ketahui, misalnya tentang suku Dani. Berikut beberapa tradisi masyarakat Papua yang cenderung potong jariTradisi yang satu ini bukanlah isapan jempol belaka, karena nyatanya masih dilakukan sampai sekarang. Tradisi potong jari yang dilakukan oleh suku Dani adalah symbol duka dan kesedihan. Tradisi yang menyeramkan ini biasa dilakukan ketika ada keluarga yang meninggal. Selain itu, masyarakat suku Dani percaya bahwa dengan memotong jari akan menghilangkan kesialan atau mencegah terulangnya kemalangan di keluarga batu bakarTradisi ini biasa dilakukan saat suku Dani sedang merayakan pernikahan, kelahiran, ataupun kemenangan. Dalam perayaan ini, anggota suku akan memasak makanan untuk dimakan bersama-sama. Makanan tersebut bisa berupa umbi-umbian sampai daging Dani akan menyiapkan lubang yang berisi batu dan dedaunan untuk meletakkan bahan makanan yang telah tersedia. Selanjutnya, makanan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat setempat. Saat memasak suku dani akan menyalakan api menggunakan batu yang digosok hingga memercikkan mumiSalah satu tradisi suku Dani yang masih dijalankan hingga sekarang adalah mengawetkan mayat. Jika biasanya mumi akan dibalut dengan kain, maka suku Dani akan menjemur mayat tersebut dan akan disimpan di dalam goa. Terkadang mumi juga diletakkan di dalam rumah dan ditunjukkan kepada wisatawan yang ingin melihatnya. Sampai saat ini diketahui mumi tertua di daerah tersebut berusia 300 kaya dengan keberagaman. Selain itu, perbedaan adat istiadat tidak akan memecah belah Negara kita. Sebaliknya, kita patut bangga dengan keanekaragaman. Selain itu, melestarikan budaya juga sebagai bentuk menjaga aset negara kita agar tidak diakui oleh Negara lain. Mari lestarikan kebudayaan Indonesia karena seperti apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara “Hormati segala adat istiadat yang kuat dan sehat di daerah manapun, selagi tidak mengganggu atau menghambat persatuan Negara dan bangsa Indonesia”.23+ Adat Istiadat Yang Unik Di Seluruh Indonesia
Adatistiadat Australia mempunyai banyak kaitan dengan Inggeris, kerana merupakan negara yang dijajah dengan banyak pendatang dan campuran budaya. Budaya kopi sangat maju dan biasa melihat tempat di mana terdapat barista profesional. Sebaliknya, teh tidak kekurangan di semua rumah, untuk menemani makan, seperti yang dilakukan di England Lokasi desa Cijakar, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44119 Map Klik Disini HTM per Orang Buka Tutup 24 Jam Telepon – Desa Adat❤️Rute Menuju Lokasi❤️Harga Tiket Masuk❤️Keunikan Kearifan Lokal ❤️Kegiatan Menarik❤️ Desa Adat❤️ Anda yang berasal dari luar jawa barat pasti masih asing dengan nama ini. Apalagi destinasi wisata berupa perkampungan masih jarang untuk dikunjungi. Kecuali bagi mereka yang tertarik dengan kebudayaan. Atau kegiatan dalam rangka pembuatan makalah atau bahan penelitian Kampung pulo Garut adalah sebuah desa adat di daerah Garut. Serupa dengan desa adat lain, kawasan ini memiliki keunikan tersendiri. Terutama letak geografis wilayah tersebut cukup menarik untuk ditelusuri. Lokasi tumbuh dan berkembangnya desa adat ini bagaikan sebuah pulau. Namun, lokasi keberadaan kampung ini bukan pulau di tengah laut, tapi di tengah danau. foto by Diantara daerah-daerah padat penduduk di pulau jawa, kampung pulo garut ibarat tempat tersendiri. Terutama areanya berada dalam kawasan jawa barat dan dekat dengan ibu kota. Ini juga keunikan lain dari sisi letak kawasan tersebut. Di indonesia, daerah adat terkenal dengan lokasi mirip adalah pulau samosir. Desa adat suku Batak ini berada di tengah danau Toba. Bedanya lagi, jika wisatawan menggunakan kapal ke pulau Samosir, maka untuk mencapai kampung pulo garut mereka harus menaiki rakits. Keren bukan. Rute Menuju Lokasi❤️ foto by Kampung Pulo Garut terletak di kecamatan Leles, tepatnya di desa Cijakar, masih dalam wilayah Kabupaten Garut. Untuk mencapai kawasan tersebut, anda harus menggunakan transportasi yang tidak biasa. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pengunjung harus menggunakan rakit untuk sampai di kampung tengah situ ini. Pulau di tengah situ Cangkuang yang menjadi tempat hidup masyarakat Kampung Pulo Garut bernama pulau Panjang. Jarak tempuh ke daratan kecil pulau Panjang ini juga tidak terlalu jauh, hanya 200 meter. Pengunjung hanya membutuhkan duduk di atas rakit selama 15 menit dari lokasi pangkalan. Perjalanan ini tidak akan mengecewakan karena belum sampai pun kita sudah bisa menikmati keindahan situ Cangkuang. Apalagi pemandangan gunung guntur yang masih tampak meskipun jauh. foto by Situ cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut. Jarak tempuh dari kota Bandung dibandingkankan Garut cukup jauh yaitu 46 kilometer. Dari Garut anda hanya harus menempuh jarak 17 kilometer. Jika menggunakan transportasi umum, kita butuh menaiki beberapa kendaraan untuk sampai di lokasi situ Cangkuang. Mulanya, bus yang harus dipilih adalah jurusan Garut dari terminal Cicaheum menuju alun-alun kecamatan Leles. Kemudian, anda akan menempuh jarak 3 kilometer menuju Kampung Cijakar dalam kawasan desa Cangkuang. Anda bisa memilih transportasi seperti angkutan pedesaan, ojek motor, atau delman. Setelah sampai, proses menaiki rakit khusus untuk ke pulau panjang dimulai. Jika anda ingin mengetahui denah pasti lokasi, anda bisa menggunakan map yang tersedia. Harga Tiket Masuk❤️ foto by Biaya untuk masuk ke kawasan Pulau panjang terutama ketika anda mengunjungi candi Cangkuang tidak begitu besar. Anda hanya mengeluarkan biaya untuk tiket masuk candi Cangkuang Rp per orang. Ketika naik rakit anda cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp. per orang dari pangkalan menuju pulau. Keunikan Kearifan Lokal ❤️ foto by Dilihat dari namanya, kampung Pulo Garut terlihat biasa saja, tidak terlalu banyak diketahui oleh masyarakat. Ternyata, wilayah ini sangat unik juga menarik untuk dipelajari. Kampung Pulo memiliki cerita sejarah lumayan mempesona termasuk adat istiadat, budaya, dan bangunan hasil peninggalan lama. Karena terletak di tengah danau, daerah ini dinamakan kampung Pulo. Kawasan kampung Pulo Garut termasuk sangat kecil atau mungil. Disini, jumlah rumah untuk dihuni penduduk selalu tetap, tidak pernah bertambah satu pun. Rumah adat berbentuk bangunan panggung ini saling berhadapan satu sama lain, yaitu tiga dikiri, kemudian tiga lagi di sebelah kanan. foto by Penduduk penghuni tempat ini disesuaikan dengan jumlah rumah adat yang tersedia yaitu enam keluarga. Bagaimana jika mereka sudah dewasa dan menikah? Warga tersebut harus keluar dari pulau. Lalu, mereka bermukim di wilayah lain. Kebanyakan penduduk asal pulau tinggal di sekitar Situ Cangkuang. Di kampung Pulo, hanya tersedia satu mesjid. Hal paling unik disini adalah adanya satu candi juga dikenal dengan nama candi Cangkuang. Candi ini merupakan peninggalan Hindu. Konon penduduk pulau beragama Hindu sebelum memeluk Islam. foto by Pada candi juga ditemukan sebuah patung yaitu patung Dewa Syiwa. Penamaan candi didasarkan pada letaknya yang berada di tengah situ Cangkuang. Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang candi, anda bisa membuka wikipedia. Asal usul pulau ini dengan segala keunikannya tidak terlepas dari peran leluhur masyarakat kampung Pulo yaitu Embah Dalem Arif Muhammad. Makamnya juga berada disini, yaitu di pinggir candi Cangkuang. Letak makam Embah Dalem Arif Muhammad juga keunikan lain dari Kampung Pulo Garut. Akulturasi Hindu dan Islam telah terjadi begitu lama di kampung Pulo. Apalagi jika kita melihat kearifan lokalnya juga perpaduan antara budaya Islam dengan Hindu. Ada beberapa ketentuan dari adat istiadat, hanya berlaku di kampung Pulo Garut dan anda tidak akan menemukannya di tempat lain. Diantaranya yaitu Penduduk tidak boleh melakukan ziarah di hari rabu. Mereka tidak boleh memukul gong besar. Jika ada pelanggaran, maka malapetaka akan muncul di kampung tersebut. Selain itu, berziarah di kampung pulo ini harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Seperti baraan api, kemenyan, minyak wangi dan cerutu yang bertujuan untuk mendekatkan diri pada leluhur. foto by Sebagai pengunjung, kita pasti ingin tahu tentang sosok Embah Dalem Arif Muhammad yang membawa misteri tentang pulau ini. Menurut sejarahnya, Embah Dalem Arif Muhammad adalah senopati kerajaan Mataram yang berjuang melawan Belanda di Batavia. Namun, Embah Dalem Arif Muhammad gagal dan merasa malu untuk kembali. Ia pun menetap di Cangkuang dan menyebarkan agama Islam di pulau ini. Karena itu lah, masyarakat pulau dianggap sebagai keturunan langsung Embah Dalem Arif Muhammad. Kegiatan Menarik❤️ foto by Banyak kegiatan yang bisa anda lakukan ketika berkunjung. Selain belajar tentang kampung Pulo Garut dan candi Cangkuang, anda juga bisa mengabadikan sedikit kenangan melalui foto. Terutama tentang keunikan dan keindahan kampung Pulo Garut. Berbicara tentang fotografi, Pulau panjang tempat tumbuhnya Kampung pulo ini termasuk tempat yang lumayan mempesona untuk diabadikan. Apalagi jika anda bisa menyaksikan matahari terbit dan tenggelam di sini ketika cuaca sedang biasa saja, tidak mendung atau berkabut. Tapi, ini juga jarang terjadi disini. Selain itu, anda juga bisa menikmati suasana pulau, sembari menyusuri jalan dibawah pohon-pohon besar yang rindang dan sejuk. Apalagi perkampungan di siang hari juga cukup sepi oleh penduduk. Anda bisa mendapatkan waktu berkualitas dan membuat rileks setelah kesibukan yang dilakukan. Karena itulah, wisata ke tempat ini juga cocok untuk liburan di akhir pekan. Seperti halnya lokasi wisata, pulau Panjang di penuhi oleh pedagang yang menjual souvenir khusus atau pun makanan. Terutama ketika anda baru memasuki pulau, kemudian di lokasi tempat berdirinya candi Cangkuang. Anda bisa membeli atau sekedar melihat-lihat souvenir yang dijajakan atau membeli makanan pengganjal perut selama berada disini.
Cianjur(ANTARA) - Warga Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat, menyatakan siap memulihkan kampung adat yang selama ini masih mempertahankan kebiasaan kasundaan para leluhurnya, sehingga Pemkab Cianjur akan membantu pemulihan, pelestarian hingga pengembangan. Tenaga Ahli Bupati Cianjur, Saep
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID n-j0V00J8Wd0ZoqXk6OaHrMf2WQTCCdZGLBWKi4GhprHwU-Kyz1q3A==
filsafatyang terkandung di dalamnya. Sebagai sebuah pengenalan, tentu analisis yang mendalam belum dilakukan. Pemerintah Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat juga sedang gencar melakukan upaya-upaya familiarisasi batik garutran melalui media cetak, media elektronik, maupun internet. N. Kartika – salah satu
Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Dukuh menjadikan mereka lebih arif dalam mengelola dan menjaga sumberdaya alam yang ada. Berbeda dengan masyarakat modern yang hidup dalam kemewahan dan tidak mementingkan kelestarian sumberdaya alam yang ada. Sebagai salah satu kampung adat di daerah Garut Selatan, keberadaan Kampung Dukuh ini penting untuk dijaga dan dilestarikan agar tetap berada dalam adat istiadat yang diwariskan oleh lelurhurnya selama ini. Budaya dan kearifan lokal yang dimiliki Kampung Dukuh, bisa dijadikan pelajaran oleh kita semua untuk tetap menjaga alam ini dan menjunjung tinggi budaya yang dimiliki oleh setiap daerah. Kampung Dukuh juga dapat dijadikan daya tarik pariwisata dan sebagai upaya pengembangan objek wisata budaya di daerah Garut Selatan melalui adat istiadat yang dilandasi oleh budaya religi yang kuat serta kebudayaan Sunda Priangan yang mencerminkan jati diri dari masyarakat Jawa Barat. Beradadi Kabupaten Garut, desa wisata terbaik ini terkenal akan suasana khas pedesaan masyarakat Sunda. Tak hanya itu, setiap tanggal 12 Rabiul Awal, Wisata Bongo menjadi pusat perayaan adat yang biasa disebut ‘Walima’. Di samping itu, pengunjung pun dapat melihat langsung adat istiadat yang ada di desa wisata terbaik ini. Sambil
Ada Candi Cangkuang dengan Kampung Adat Pulo nya, Graha Liman Kencana dengan koleksi sejarah dan Kampung Adat Dukuh dengan kearifan lokal masyarakat setempat. Cari pengalaman baru kamu di sini Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah yang didominasi oleh suku Sunda. Selain wisata alam yang mendominasi pariwisata di Garut ada juga keanekaragaman kesenian dan kebudayaan banyak tersedia, begitu juga dalam keseharian masyarakatnya. Terdapat juga tempat wisata budaya di Garut yang bisa kita kunjungi untuk mendapatkan pengalaman tersebut. Sebut saja Lokasi wisata budaya di Garut seperti Candi Cangkuang dengan Kampung Pulo nya, Graha Liman Kencana dengan koleksi benda sejarahnya dan Kampung Dukuh dengan Kampung Badui Muslim di Garut Selatan. Untuk kamu yang menyukai fotografi terdapat spot foto yang menarik, selain itu juga terdapat juga keunikan yang khas di tempat-tempat wisata tersebut. 1. Candi Cangkuang Serta Kampung Ada Pulo Yang Unik Candi Cangkuang Candi Cangkuang, sebagian besar wisatawan sudah kenal dengan tempat wisata ini. Candi Cangkuang memang sudah menjadi tempat andalan Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat dalam segi pariwisata. Tak hanya Candi Cangkuang saja, ditempat ini pula terdapat Kampung Adat Pulo yang unik dan serta mempunyai peraturan-peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh masyarkatnya. Candi Cangkuang ini berjarak sekitar 18 km dari pusat kota Garut dan dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam. Harga tiket masuknya sangat terjangkau, yaitu Weekdays untuk untuk anak-anak Weekend untuk untuk anak-anak Nah, untuk mencapai Candi Cangkuang dan Kampung Adat Pulo ini harus menggunakan rakit bambu. Harga untuk naik rakitnya Rp. untuk pulang pergi dengan catatan harus menunggu penuh dulu ya. Kalo mau cepat sih tinggal bayar Rp. Sudah dapat menyeberang pakai rakitnya. Maksimal untuk 20 orang ya. 2. Graha Liman Kencana Yang Syarat Dengan Benda Bersejarahnya Graha Liman Kencana, suasananya rindang cocok untuk wisata budaya di Garut sekaligus edukasi Foto Graha Liman Kencana atau orang-orang menyebutnya dengan Kampung Bali. Ya, karena sebagian besar tata ruang di halaman Graha Liman Kencana ini terdiri atas beberapa Pura yang kokoh berdiri. Letaknya di Jln. Ki Hajar Dewantara, Sarmanjah 17 Cibunar, Cibatu, Garut. Akses yang mudah, sekitar 1 jam dari Garut Kota dan dapat menggunakan mobil pribadi. Bagi para pelancong yang doyan naik kereta, jika berhenti di Stasiun Kereta Cibatu, kurang lebih 10 menit waktu yang ditempuh dengan menggunakan ojek disekitar stasiun tersebut dengan biaya Rp. saja. Dengan hanya membayar tiket Rp. untuk dewasa dan Rp. untuk anak-anak, kalian udah bisa menikmati kurang lebih 1000 pusaka bersejarah se-Nusantara dan bangunan-bangunan Jawa serta Pura-Pura yang sangat Instagram-able. BACA JUGA 5 Lokasi Wisata yang Dilarang Untuk Wanita Bagi kalian yang penasaran dengan pusaka-pusaka peninggalan jaman kerajaan hingga peninggalan Wali Songo, tempat ini memang cocok untuk kalian kunjungi. Ada juga sederet wayang golek sunda, peninggalan dalang kondang almarhum H. Asep Sunandar Sunarya ketika pentas beliau yang terakhir di Cibatu. Tombak-tombak prajurit zaman dahulu pun tak ketinggalan menjadi koleksi Graha Liman Kencana. 3. Kampung Dukuh, Kampung Badui Muslim di Garut Selatan Kampung Dukuh, Cikelet, Garut, Jawa Barat menyajikan pengalaman tinggal bersama masyarakat di tengah-tengah konsistensi mempertahankan budaya Sunda Kampung dukuh di Garut Jawa Barat didirikan oleh seorang ulama yang bernama Syekh Abdul Jalil. Landasan budaya tersebut mempengaruhi dalam bangunan fisik serta adat istiadat masarakat Kampung Dukuh. Ia adalah seorang ulama yang diminta oleh Bupati Sumedang untuk menjadi penghulu atau kepala agama di kesultanan Sumedang pada abad ke-17, dimana pada waktu itu Bupati sumedang adalah Rangga Gempol II dan penunjukan Syekh Abdul Jalil tersebut atas dasar saran dari raja Mataram. Perkampungan adat ini berjarak sekitar 1,5 km dari Desa Cijambe atau 120 km arah selatan dari pusat Kota Garut, bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum hingga Kecamatan Cikelet, dilanjutkan dengan jasa angkutan ojeg sampai lokasi. Kampung adat ini terletak di antara tiga gunung, yakni Gunung Batu Cupak, Gunung Dukuh, dan Gunung Batu. Luas kampungnya 1,5 Ha, yang terdiri tiga wilayah meliputi Kampung Dukuh Dalam, Dukuh Luar serta kawasan khusus Makam Karomah. Semua rumah yang berada di kampung ini memang terbuat dari kayu dan ada larangan untuk tidak menggunakan kaca, tembok, dan genteng. Di sini, ada satu rumah yang terlihat lebih besar dari rumah lainnya. Rumah itu adalah milik sang juru kunci Kampung Adat Dukuh Dalam. Rumah-rumah di kampung adat ini berjumlah 36 buah dengan satu balai rakyat tempat warga berkumpul untuk mengadakan pertemuan. Di Kampung Adat Dukuh Dalam ini, terdapat satu rumah yang dikhususkan bagi tamu yang mau melakukan penyepenan atau menyepi sambil menjalani ritual di dalam rumah. Tertarik mau kesini? Kesenian dan kebudayaan Sunda yang ada di Garut Jawa Barat masih bisa kita saksikan dan alami jika kita mau berinteraksi secara langsung. Walaupun begitu terdapat acara atau waktu-waktu khusus untuk dapat menyaksikan pagelaran seni dan budaya tersebut. Karena jenis 3 Tempat Wisata Budaya di Garut adalah wisata minat khusus dan untuk mendapatkannya harus menyiapkan agenda dari jauh-jauh hari. Namun, akan sepadan dengan hasilnya. – Travelista Sumber
6 Teejay Waterpark. Teejay Waterpark merupakan tempat wisata keluarga di Tasikmalaya yang populer. Tempat wisata berkonsep waterboom ini terletak di kompleks Asia Plaza di Jalan Hz Mustofa. Ada banyak wahana air yang bisa dimainkan di tempat ini, seperti kolam ombak, kolam arus, gazebo, dan tube slider.
Upacara adat di Jawa Barat memang terbilang cukup banyak dan memiliki tujuan yang yang berbeda-beda. Sampai saat ini, masyarkat Jawa Barat pun banyak yang masih melakukan tradisi atau upacara adat yang beragam, mulai dari upacara untuk ritual pernikahan, syukuran hingga menolak bala. Bahkan, ada juga upacara yang digelar karena rutinitas dikenal sebagai warisan leluhur, tradisi di Jawa Barat ini juga bisa dijadikan sebagai sarana edukasi sekaligus destinasi wisata. Ajang edukasi bisa berlaku kepada lembaga pendidikan dan masyarakat. Sementara untuk destinasi wisata bisa berlaku kepada wisatawan dari luar negeri maupun wisatawan lokal. Hal ini juga dilakukan untuk melestarikan budaya agar tidak punah digerus jaman karena sudah banyak beberapa tradisi yang mulai ditinggalkan sehingga hampir jika kamu berencana berlibur ke kawasan Jawa Barat, berikut ini adalah upacara adat di Jawa Barat yang wajib untuk kamu Adat di Jawa Barat1. Pesta Laut2. Ngunjung3. Ruwatan Bumi4. Bubur Asyura5. Gusaran6. Ekahan7. Cukuran8. Ngalungsur Pusaka9. Ngalaksa10. Nenjrag Bumi11. Tembuni12. Turun Teneuh13. Sepitan14. Nurunkeun15. Nyalawean16. Ngarot17. Seren Taun18. Rebo Wekasan19. Tradisi Pernikahan20. TingkebanUpacara Adat di Jawa Barat1. Pesta adat di Jawa Barat yang pertama adalah Pesta Laut. Pesta Laut ini merupakan upacara pesta bahari yang menjadi ikon warga Provinsi Jawa Barat dan biasanya dilakukan di kawasan Ciamis, Pangandaran, Sukabumi, Pelabuhan Ratu dan kawasan pesisir Jawa Barat Laut ini dimulai dengan perahu-perahu nelayan yang mengangkut sesajen berhiaskan aksesoris warna-warni untuk memanjakan penontonnya. Tak hanya itu, mereka juga membawa kepala kerbau berbungkus kain putih sebagai persembahan kemudian melemparkannya ke dalam laut sebagai simbol hadiah kepada penguasa lautan. Upacara yang dilakukan setahun sekali ini bertujuan untuk ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan saat Oleh Keindahan Kawah Putih Ciwidey Yang MagisSindang Reret Surapati Tawarkan Ragam Menu Khas Sunda Dengan Tempat Yang Nyaman2. atau yang juga disebut dengan Munjung merupakan salah satu upacara adat di Jawa Barat yang masih banyak dilakukan sampai saat ini. Ngunjung berasal dari kata Kunjung, yaitu mengunjungi dan berdoa di makam leluhur atau orang tua sebagai perwujudan rasa syukur dari masyarakat dilakukan oleh masyarakat Cirebon, Indramayu dan sekitarnya. Lokasi dari upacara ini biasanya di makam leluhur serta tokoh agama yang mereka segani dan percayai punya nilai keramat. Tujuan dari upacara Ngunjung ini adalah untuk melestarikan budaya serta memohon Ruwatan Bumi atau yang juga dikenal dengan Ngaruwat merupakan sebuah upacara adat di Jawa Barat yang dilaksanakan pada bulan adat yang diselenggarakan di Kabupaten Subang ini dipercaya memiliki beberapa manfaat, seperti menjaga keamanan, kenyamanan serta mensejahterakan kehidupan pertanian. Pelaksanaan upacara ini biasanya terdapat pertunjukan kesenian gemnyung di malam hari dan di pagi harinya masyarakat akan mengarak Dewi Sri ke makam leluhur dengan iringan kuda kosong, sesepuh yang membawa perupuyan, panteret buah kelapa sambil menyanyi beluk. Upacara adat ini dipercaya menjadi ungkapan rasa syukur, silaturahmi, tolak bala dan penghormatan kepada Bubur adat di Jawa Barat berikutnya adalah Bubur Asyura. Tradisi ini tidak ada hubungannya dengan Hari Asyura atau peringatan wafatnya Imam Husein, cucu dari Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa ini merupakan kebiasaan yang diadakan oleh masyarakat Cirebon setiap tanggal 10 Muharam dan dikaitkan dengan peristiwa Nabi Nuh. Namun, pada prakteknya, tradisi ini juga dikaitkan dengan Dewi Kesuburan, yaitu Nyi Pohaci Sanghyang Sri. Menurut kepercayaan mereka, Bubur Asyura ini mampu mendatangkan kesejahteraan dan merupakan salah satu upacara adat di Jawa Barat yang cukup menarik dan unik. Upacara ini merupakan proses upacara tradisional yang ditujukan kepada anak perempuan dengan cara meratakan gigi mereka dengan alat meratakan gigi, pada upacara ini anak perempuan tersebut akan ditindik atau dilubangi telinganya lalu dikenakan anting-anting. Tradisi ini memiliki tujuan untuk mempercantik diri sang anak perempuan dimana dirinya nanti diharapkan akan tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang cantik luar adat di Jawa Barat berikutnya dikenal dengan nama Ekahan atau yang dalam Bahasa Jawa dikenal sebagai Akekah. Ekahan ini merupakan tradisi khas Sunda dimana usai kelahiran bayi pada usia 7 hari, 14 hari atau 21 hari, maka orang tua dari bayi tersebut harus menyembelih kambing untuk menebus jiwa sang bayi dari Tuhan Yang Maha bayinya perempuan, maka kambing yang disembelih harus 1 ekor dan jika anaknya laki-laki maka kambing yang disembelih harus 2 ekor. Ekahan ini bertujuan untuk mensucikan jiwa bayi secara lahir dan batin sekaligus sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas karunia keturunan kepada merupakan sebuah upacara adat di Jawa Barat yang merupakan proses pencukuran rambut anak bayi di usia 40 hari. Upacara adat ini biasanya diawali dengan puji-pujian dimana sang bayi nantinya akan dipotong rambutnya sedikit demi sedikit oleh beberapa orang di yang memotong rambut mulai dari pihak keluarga hingga kerabat terdekat termasuk tetangga. Tujuan dari tradisi Cukuran ini adalah untuk membersihkan najis pada sang bayi agar sang bayi bisa bersih lahir batin serta mampu menjadi anak yang sehat, bahagia dalam masa tumbuh Ngalungsur adat di Jawa Barat yang satu ini biasanya dilakukan di daerah Garut, yaitu Ngalungsur Pusaka. Upacara adat ini dipimpin oleh seorang juru kunci atau kuncen yang menjadi bukti bahwa mereka masih melestarikan dan melaksanakan tradisi leluhurnya serta mensosialisasikan keberadaan benda-beda pusaka peninggalan Sunan Rohmat tradisi ini, peserta upacara dapat menyaksikan proses pencucian benda-benda pusat tersebut. Benda-benda pusaka tersebut menjadi simbol perjuangan Sunan merupakan salah satu upacara adat di Jawa Barat yang ada hubungannya dengan pertanian. Upacara Ngalaksa ini biasa ditemukan di daerah Ranca Kalong, Sumedang dan kebiasaan ini dilakukan dengan membawa padi ke lumbung dengan memakai rengkong, yaitu bambu panjang berlubang untuk membawa ini biasanya dilaksanakan pada bulan Juni dan keunikan dari upacara ini adalah bunyi musik yang memiliki ritme sama dengan orang yang sedang berjalan, yaitu pada rengkong yang digoyang-goyang. Tujuan dari Upacara Ngalaksa ini sebagai wujud ras syukur kepada Tugan atas keberhasilan panen di daerah Nenjrag adat di Jawa Barat yang tak kalah menarik untuk dihadiri selanjutnya adalah Nenjrag Bumi. Nenjrag Bumimerupakan upacara tradisional khas Sunda yang biasa dilakukan oleh warga Bandung dimana ditujukan kepada anak bayi agar kedepannya tidak mudah takut atau gampang Bumi ini dilakukan dengan cara meletakkan bayi di atas lantai yang terbuat dari bambu yang dibelah, kemudian bambu tersebut diinjak dan dihentak-hentakkan sebanyak tujuh kali. Tradisi ini menjadi sebuah terapi untuk bayi agar tidak mudah kaget dan menjadi sosok yang merupakan salah satu upacara adat di Jawa Barat yang masih dilakukan sampai saat ini. Tradisi ini merupakan acara adat Sunda untuk memelihara placenta bayi atau ari-ari dimana placenta bayi harus dirawat sebaik-baiknya. Ari-ari tersebut dimasukkan dalam kain putih dengan diberi garam, gula merah dan asam kemudian dikubur dalam tanah di pekarangan rumah ibu hamil. Tujuan dari Tembuni ini agar anak tersebut kedepannya bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang bahagia tanpa adanya kemalangan apapun dalam hidupnya Turun adat di Jawa Barat yang satu ini juga masih sering dilakukan, yaitu Turun Teneuh atau yang sering kita kenal dengan Turun Tanah. Tradisi ini dilakukan kepada bayi yang mana bayi tersebut akan menginjakkan tanah untuk pertama menginjak tanah, setelah itu digelar prosesi dimana bayi wajib memilih aneka pemberian orang tuanya, seperti emas, uang, padi dan lainnya. Menurut kepercayaan, apa yang diambil oleh bayi tersebut itulah nanti jalan hidup yang akan ditempuh oleh sang bayi. Misal, jika sang bayi mengambil uang, maka dipercaya ia akan dimudahkan dalam proses mencari rejeki dalam atau Khitanan merupakan sebuah upacara adat di Jawa Barat yang dilakukan kepada anak laki-laki berdasarkan kepercayaan Islam, yang mana memang sudah menjadi Jawa Barat, mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga melangsungkan khitanan adalah sebuah kewajiban. Selain kewajiban, sepitan ini juga bertujuan agar alat vital lebih bersih dari najis dan upacara Sepitan ini dilakukan saat anak laki-laki berusia 6 tahun dengan mengundang dokter atau mantri. Dalam acara ini, biasanya masyarakat terlibat langsung untuk adat di Jawa Barat yang masih banyak dilangsungkan selanjutnya adalah upacara Nurunkeun. Nurunkeun ini adalah sebuah tradisi khas Sunda yang ditujukan kepada anak bayi, yang mana anak tersebut wajib untuk diajak keluar rumah dan mengenal lingkungan Nurunkeun ini biasanya digelar saat bayi berusia 7 hari. Pada prosesi upacara ini, setelah sang bayi diajak keluar halaman rumah, maka pihak keluarga wajib untuk membuat pohon yang diatasnya digantung banyak mainan yang mana mainan-mainan tersebut nantinya akan diperebutkan oleh anak-anak merupakan upacara adat di Jawa Barat yang bersifat religius karena bertujuan untuk memeringati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun di alun-alun Desa Trusmi, Kabupaten upacara ini berlangsung selama 5 hari dan dilaksanakan 12 hari setelah acara peringatan di Keraton Cirebon. Dalam upacara ini juga dilakukan ziarah ke makam leluhur yang dipercaya bisa mendapatkan kesejahteraan, keberkahan dan adat di Jawa Barat yang satu ini juga tak kalah populer, yaitu Ngarot. Ngarot ini merupakan tradisi yang diadakan di Kabupaten Indramayu dan berlangsung saat musim tanam dimulai atau saat musim Ngarot ini biasanya digelar dengan mengadakan arak-arakan menuju balai desa. Upacara Ngarot ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan memohon keberkahan hasil tani yang dipanen oleh masyarakat Seren Taun juga menjadi salah satu upacara adat di Jawa Barat yang berhubungan dengan pertanian dan dilangsungkan di Cigugur, Kuningan serta Sukabumi. Upacara ini memiliki sebuah prosesi mengankut padi dari sawah ke lumbung dengan menggunakan rengkong, yaitu pikulan khas yang terbuat dari bambu. Saat membawa padi ini, diiringi dengan tabuhan musik Taun ini bertujuan sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena keberhasilan panen dan permohonan hasil pertanian yang lebih baik di masa mendatang. Ciri khas dari upacara ini adala pada prosesi laporan segala hasil tani yang telah dicapai untuk dinikmati para pejabat yang menghadiri upacara. Prosesi ini dikenal dengan nama Rebo adat di Jawa Barat yang satu ini juga masih banyak dilakukan, yaitu Rebo Wekasan atau yang juga dikenal dengan nama Ngirab. Rebo Wekasan ini biasanya dilakukan oleh masyarakat di daerah Sungai Drjat, Wekasan ini ditandai dengan berziarah ke petilasan atau makam Sunan Kalijaga yang dilakukan pada hari Rabu minggu terakhir pada bulan Safar. Penentuan waktu ini memiliki dasar bagi masyarakat setempat. Dipilih hari Rabu karena dianggap sebagai hari terbaik untuk menghilangkan bala dan kesialan dalam hidup. Ziarah ini biasanya juga diisi dengan acara lomba mendayung yang dilakukan setelah upacara Tradisi dibilang, tradisi pernikahan di Jawa Barat cukup beragam dan membuat upacara adat di Jawa Barat semakin beragam. Ada upacara yang diadakan sebelum pernikahan dan ada juga upacara adat yang dilakukan setelah akad yang dilakukan sebelum akad nikah antara lain, Neundeun Omong, Ngalamar, Seserahan dan Ngeyeuk Seureuh. Sementara upacara yang diadakan setelah akad nikah antara lain, Mumunjungan, Sawer, Nincak Endog, Buka Pintu dan Huap Omong adalah kunjungan orang tua mempelai pria kepada orang tua perempuan untuk bersilaturahmi dan memberi pesan kalau si perempuan akan dilamar. Setelah itu, ada prosesi Ngalamar yang mana kunjungan mempelai pria untuk meminang perempuan dan membahas pernikahan mereka. Lalu, Seserahan merupakan proses menyerahkan mempelai pria kepada calon mertuanya untuk dinikahkan dengan mempelai adat di Jawa Barat yang terakhir adalah Tingkeban. Tingkeban ini merupakan sebuah tradisi saat seorang ibu sedang mengandung tujuh ini berasal dari kata Tingkeb, yang berarti tertutup. Hal ini memiliki maksud si ibu tidak boleh bercampur dengan suaminya selama 40 hari setelah bersalinan dan sebagai tanda agar si ibu mengurangi porsi kerjanya karena sedang mengandung Tingkeban ini biasanya dimulai dengan pengajian, dilanjutkan dengan memandikan ibu hamil dengan air bunga 7 rupa serta rujak kanistren yang terdiri dari 7 macam buah. Pada guyuran terakhir, dimasukkan seekor belut hingga mengenai perut ibu hamil ini. Tujuan dari Tingkepan ini adalah untuk memohon keselamatan bagi bayi dalam kandungan dan bagi ibu yang hendak daftar 20 upacara adat di Jawa Barat yang perlu kamu ketahui. Banyak dari daftar tersebut yang masih dilakukan sampai saat ini dengan tujuan sebagai rasa syukur dan mendapatkan keselamatan juga keberkahan dalam hidup.

Andadapat juga membantu keluarga menyiapkan air mawar dan bunga yang akan ditaburkan di atas pusara setelah acara penguburan. Toko Bunga kami menyediakan pengiriman berbagai jenis bunga dukacita untuk upacara pemakaman. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi kami di: 0821 1642 4050 atau lewat chat di WA: 0821 1533 5131.

Ada Candi Cangkuang dengan Kampung Adat Pulo nya, Graha Liman Kencana dengan koleksi sejarah dan Kampung Adat Dukuh dengan kearifan lokal masyarakat setempat. Cari pengalaman baru kamu di sini Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah yang didominasi oleh suku Sunda. Selain wisata alam yang mendominasi pariwisata di Garut ada juga keanekaragaman kesenian dan kebudayaan banyak tersedia, begitu juga dalam keseharian masyarakatnya. Terdapat juga tempat wisata budaya di Garut yang bisa kita kunjungi untuk mendapatkan pengalaman tersebut. Sebut saja Lokasi wisata budaya di Garut seperti Candi Cangkuang dengan Kampung Pulo nya, Graha Liman Kencana dengan koleksi benda sejarahnya dan Kampung Dukuh dengan Kampung Badui Muslim di Garut Selatan. Untuk kamu yang menyukai fotografi terdapat spot foto yang menarik, selain itu juga terdapat juga keunikan yang khas di tempat-tempat wisata tersebut. Berikut adalah Daftar 3 Tempat Wisata Budaya di Garut Candi Cangkuang Serta Kampung Adat Pulo Yang Unik Candi Cangkuang, Leles, Garut, berdampingan dengan makam seorang penyebar agama islam Foto Candi Cangkuang, sebagian besar wisatawan sudah kenal dengan tempat wisata ini. Candi Cangkuang memang sudah menjadi tempat andalan Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat dalam segi pariwisata. Tak hanya Candi Cangkuang saja, ditempat ini pula terdapat Kampung Adat Pulo yang unik dan serta mempunyai peraturan-peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh masyarkatnya. Candi Cangkuang ini berjarak sekitar 18 km dari pusat kota Garut dan dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam. Harga tiket masuknya sangat terjangkau, yaitu Weekdays untuk dewasa untuk anak-anak Weekend untuk dewasa untuk anak-anak Nah, untuk mencapai Candi Cangkuang dan Kampung Adat Pulo ini harus menggunakan rakit bambu. Harga untuk naik rakitnya Rp. untuk pulang pergi dengan catatan harus menunggu penuh dulu ya. Kalo mau cepat sih tinggal bayar Rp. Sudah dapat menyeberang pakai rakitnya. Maksimal untuk 20 orang ya. Baca Juga Kampung Adat Pulo Garut Jawa Barat Graha Liman Kencana Yang Syarat Dengan Benda Bersejarahnya Graha Liman Kencana, suasananya rindang cocok untuk wisata budaya di Garut sekaligus edukasi Foto Graha Liman Kencana atau orang-orang menyebutnya dengan Kampung Bali. Ya, karena sebagian besar tata ruang di halaman Graha Liman Kencana ini terdiri atas beberapa Pura yang kokoh berdiri. Letaknya di Jln. Ki Hajar Dewantara, Sarmanjah 17 Cibunar, Cibatu, Garut. Akses yang mudah, sekitar 1 jam dari Garut Kota dan dapat menggunakan mobil pribadi. Bagi para pelancong yang doyan naik kereta, jika berhenti di Stasiun Kereta Cibatu, kurang lebih 10 menit waktu yang ditempuh dengan menggunakan ojek disekitar stasiun tersebut dengan biaya Rp. saja. Dengan hanya membayar tiket Rp. untuk dewasa dan Rp. untuk anak-anak, kalian udah bisa menikmati kurang lebih 1000 pusaka bersejarah se-Nusantara dan bangunan-bangunan Jawa serta Pura-Pura yang sangat Instagram-able. Bagi kalian yang penasaran dengan pusaka-pusaka peninggalan jaman kerajaan hingga peninggalan Wali Songo, tempat ini memang cocok untuk kalian kunjungi. Ada juga sederet wayang golek sunda, peninggalan dalang kondang almarhum H. Asep Sunandar Sunarya ketika pentas beliau yang terakhir di Cibatu. Tombak-tombak prajurit zaman dahulu pun tak ketinggalan menjadi koleksi Graha Liman Kencana. Kampung Dukuh, Kampung Badui Muslim di Garut Selatan Kampung Dukuh, Cikelet, Garut, Jawa Barat menyajikan pengalaman tinggal bersama masyarakat di tengah-tengah konsistensi mempertahankan budaya Sunda Kampung dukuh di Garut Jawa Barat didirikan oleh seorang ulama yang bernama Syekh Abdul Jalil. Landasan budaya tersebut mempengaruhi dalam bangunan fisik serta adat istiadat masarakat Kampung Dukuh. Ia adalah seorang ulama yang diminta oleh Bupati Sumedang untuk menjadi penghulu atau kepala agama di kesultanan Sumedang pada abad ke-17, dimana pada waktu itu Bupati sumedang adalah Rangga Gempol II dan penunjukan Syekh Abdul Jalil tersebut atas dasar saran dari raja Mataram. Perkampungan adat ini berjarak sekitar 1,5 km dari Desa Cijambe atau 120 km arah selatan dari pusat Kota Garut, bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum hingga Kecamatan Cikelet, dilanjutkan dengan jasa angkutan ojeg sampai lokasi. Kampung adat ini terletak di antara tiga gunung, yakni Gunung Batu Cupak, Gunung Dukuh, dan Gunung Batu. Luas kampungnya 1,5 Ha, yang terdiri tiga wilayah meliputi Kampung Dukuh Dalam, Dukuh Luar serta kawasan khusus Makam Karomah. Semua rumah yang berada di kampung ini memang terbuat dari kayu dan ada larangan untuk tidak menggunakan kaca, tembok, dan genteng. Di sini, ada satu rumah yang terlihat lebih besar dari rumah lainnya. Rumah itu adalah milik sang juru kunci Kampung Adat Dukuh Dalam. Rumah-rumah di kampung adat ini berjumlah 36 buah dengan satu balai rakyat tempat warga berkumpul untuk mengadakan pertemuan. Di Kampung Adat Dukuh Dalam ini, terdapat satu rumah yang dikhususkan bagi tamu yang mau melakukan penyepenan atau menyepi sambil menjalani ritual di dalam rumah. Tertarik mau kesini? Kesenian dan kebudayaan Sunda yang ada di Garut Jawa Barat masih bisa kita saksikan dan alami jika kita mau berinteraksi secara langsung. Walaupun begitu terdapat acara atau waktu-waktu khusus untuk dapat menyaksikan pagelaran seni dan budaya tersebut. Karena jenis 3Tempat Wisata Budaya di Garut adalah wisata minat khusus dan untuk mendapatkannya harus menyiapkan agenda dari jauh-jauh hari. Namun, akan sepadan dengan hasilnya. Datangi Juga Event di Bulan Oktober Nyaneut Festival 2018 Demikianlah artikel 3 Tempat Wisata Budaya di Garut tersebut patut kamu coba sebagai alternatif liburan di Garut. Karena seni dan wisata budaya di Garut juga bagian dari pariwisata, dimana masyarakat menjadi pelaku utama agar membuat menarik hingga ikut melestarikannya. Karena di setiap traveling kamu, paling tidak harus ada yang berkesan dan menambah wawasan kamu ya supaya mendapatkan esensi dari perjalanan wisata kamu.
UpacaraKasada yang dilakukan oleh suku Tengger di Gunung Bromo; Upacara potong gigi (mapandes) bagi remaja yang menjelang dewasa pada suku Bali. Sistem matrilineal pada suku Minang menetapkan warisan keluarga diberikan kepada anak perempuan. Semua jawaban benar; Jawaban: B. Upacara Kasada yang dilakukan oleh suku Tengger di Gunung

0% found this document useful 0 votes721 views13 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes721 views13 pagesKampung Adat Dan Rumah Adat Di GarutJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Adatistiadat Dusun Kuta yang disosialisasikan itu, antara lain: perilaku dalam hidupan sehari-hari, pekerjaan dalam mencari/mendapatkan nafkah, bentuk dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
.
  • ddjs7i6aev.pages.dev/150
  • ddjs7i6aev.pages.dev/214
  • ddjs7i6aev.pages.dev/302
  • ddjs7i6aev.pages.dev/222
  • ddjs7i6aev.pages.dev/116
  • ddjs7i6aev.pages.dev/242
  • ddjs7i6aev.pages.dev/206
  • ddjs7i6aev.pages.dev/295
  • adat istiadat yang biasa dilakukan di garut